Dikisahkan pada suatu hari datang kepada Rasulullah seorang perempuan, yang mana perempuan ini merupakan perwakilan dari perempuan yang lain.
Maka berkata Beliau, Apa yang ingin kamu bicarakan?
"Ya Rasulillah, sungguh kami ingin membawa semua perempuan kehadapan engkau. Kata perempuan tersebut.
Lalu Nabi bertanya" kenapa demikian?
Wanita ini pun menjawab dengan jawaban yang mencengangkan kita, "Sesungguhnya اللّه menjadikan kami sekalian dibawah perintah laki-laki(suami). Keseharian kami, kami habiskan di dalam rumah. Dan اللّه pula memfardhukan kepada kami, agar selalu berkhidmah(melayani) kepada suami.!
Sedangkan bagi mereka Laki-laki, اللّه jadikan mereka bisa ikut perang Sabilillah, sholat berjamaah dan اللّه menentukan ibadah laki-laki tidak ada pada kami."
Maka, apakah yang harus kami lakukan agar ibadah kami, sama seperti ibadah yang di karuniakan اللّه kepada laki-laki.? Lanjut perempuan tersebut. (Hehe.. sungguh wanita yang luar biasa bukan 😍)
Lalu Nabi pun memujinya, "Tiada pernah aku lihat perempuan yang baik dan manis perkataan dalam hal ibadah kepada اللّه selain engkau.
Kemudian Nabi bersabda "sampaikanlah kepada sekalian perempuan yang islam, bahwa sebaik-baik thaat diantara kalian kepada suami, itu menyamai pahala ibadah yang dilakukan laki-laki."
Dari cerita ini dapat kita simpulkan bahwa, sangat besar pahala yang اللّه berikan kepada istri-istri yang mau thaat kepada suaminya. Bahkan pahalanya sama seperti orang berperang fisabilillah, pahala berjamaah dll.
Tetapi sebaliknya, bagi wanita yang tidak thaat pada suaminya, walaupun hanya menampakkan raut wajah yang masam, maka اللّه akan murka padanya.
والله أعلمُ
Mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat.. Mohon dikoreksi bila ada kesilapan!
*Referensi kitab" عقوداللجين فى حقوق الزوجين مترجم ملايو "

